Saturday, June 21, 2014

Sedikit Curhatan Mengenai Black Campaign

Pasti pernah dong baca artikel tentang Jokowi kristen lah, chinese lah, antek yahudi lah, terakhir saya baca bahkan istrinya mulai diserang dengan judul artikel kira-kira “Iriana ternyata mantan pengurus rotary club”. Kalo kata tante wiki sih “Anggota Rotary Club dipanggil Rotarian dan adalah para pemimpin bisnis dan profesional yang memberikan jasa kemanusiaan, mendorong adanya standar etika yang tinggi dalam setiap kegiatan sukarela, dan membantu membangun kebersamaan dan kedamaian di dunia. Motto mereka adalah "Service above Self" (Mementingkan Kegiatan Saling Membantu daripada Kepentingan Diri Sendiri).” Sedangkan, kalo dari isu yang beredar sekarang sih katanya rotary club ini gerakan zionis, yahudi, Israel atau apalah.

Sebelumnya saya klarifikasi dulu, saya bukan pendukung jokowi apalagi TimSes nya, saya justru ambil sikap netral. Ya... Anda bisa katakan saya golput. Terserah apa yang akan Anda katakan haha. Karena sampai saat saya nulis ini saya memang masih belum menentukan pilihan.


Kembali ke topik. Biasanya artikel-artikel ini dibuat semeyakinkan mungkin, seakan-akan si penulis (atau narasumbernya) adalah intel “kelas dewa” atau orang biasa yang kenal dekat dengan keluarga jokowi, tapi biasanya ga tertulis siapa narasumber tulisan itu. Biasanya sih saya baca sampai habis, saya scroll terus ke bawah dengan maksud: mana buktinya? Minimal foto gitu, ya kalo orang kaskus bilang no pic=hoax, ada gambar pun bisa saja itu gambar hasil editing kan? Tapi sampai artikel selesai dibaca saya tidak mendapatkan apa yang saya cari, paling banter gambar pohon silsilah/jaringan tentang jokowi dan atasan-atasan yahudinya.  Atau penjelasan-penjelasan mengenai bagaimana cara kerja jaringan itu (ini alasan kenapa saya bilang intel kelas dewa). Ya namanya juga teori konspirasi.. haha

Lalu apa alasan saya nulis ini? Sekali lagi saya bukan timses. Saya cuma seorang mahasiswa biasa yang muak dengan isu-isu ini. Kenapa muak? Karena menurut saya, mereka memanfaatkan mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim, bahkan negara dengan populasi muslim terbesar (cmiiw). Kemudian menggunakan isu SARA ini untuk nyerang lawan.
Ya okelah kalau ternyata mereka benar-benar intel dengan data-data akurat yang tidak bisa disangkal, maka saya nyatakan bahwa SAYA MINTA MAAF. Tapi yang sudah-sudah, saya tidak mendapat bukti-bukti yang menguatkan dari artikel-artikel tersebut.
Tapi kalau justru para penulis artikel tersebut yang dengan imajinasi tingkat tingginya mengarang-ngarang cerita tentang isu tersebut?
Gila… ini masalahnya agama bro... isu yang sangat sensitif bagi masyarakat Indonesia, saking sensitifnya sampai saya nulis tulisan ini haha. Senekat itu mereka ngarang-ngarang cerita soal kepercayaan orang lain? Sampai-sampai tidak ingat mengenai dosa dan kalimat "fitnah lebih kejam dari fitness" (eh?) ? Tapi sekali lagi, kalau memang artikel-artikel tersebut memang bersumber dari data-data dan bukti-bukti yang tidak dapat disangkal, maka saya nyatakan bahwa SAYA MINTA MAAF.

Inilah salah satu alasan saya amat sangat tidak setuju ketika pemilu dikatakan sebagai “pesta” demokrasi. Masa iya pesta bikin masyarakat terpecah belah, saling serang menjelek-jelekan lawan bahkan nekat pakai isu SARA. Ujung-ujungnya yang pesta juga paling cuma pihak yang menang, terus diarak keliling kampung seperti bocah habis disunat...

Siapapun nanti yang jadi presiden, harapan saya dia dan wakilnya bisa mengembalikan masa jaya Indonesia, di mana Indonesia tidak hanya disegani negara-negara ASEAN, tapi bahkan dunia. Dan berani melawan kebijakan-kebijakan asing yang merugikan Indonesia, seperti Ir. Soekarno yang berani mengatakan “GO TO HELL WITH YOUR AID”.

PEACE Juragan... hahaha

0 komentar:

Post a Comment